Belajar Fotografi | Galeri Foto | Cerita Humor | Pantun Humor | Humor Bahasa Jawa | Tanaman Obat

Kamis, 31 Januari 2013

Tips Untuk Teknik Pemotretan Bagi Fotografer Pemula

Tips Untuk Teknik Pemotretan Bagi Fotografer PemulaMembuat foto indah melibatkan pemikiran-pemikiran dan ide yang kreatif. Meskipun sering terbantu dengan peralatan fotografi yang bagus, namun yang Anda perlukan sebelum pengambilan foto adalah berpikir dan mengerti tentang apa yang Anda coba tangkap dari objek atau yang akan Anda ciptakan dari objek. Berikut ini adalah beberapa teknik pemotretan yang dapat dijadikan pedoman untuk membantu para fotografer pemula dalam meningkatkan keahlian fotografinya.


1. Potret lebih dekat ke Point Of Interest (POI, fokus utama dalam foto)
Setiap kali Anda melihat objek, bergeraklah lebih mendekat (bisa juga dengan menggunakan zoom) agar frame atau foto terlihat terisi penuh oleh objek yang ingin Anda fokuskan, jangan meninggalkan banyak ruang kosong dalam frame atau foto Anda karena akan terlihat tidak menarik oleh orang lain dan objeknya terlihat tidak detail. Coba perhatikan dua foto dibawah ini, mana menurut Anda yang lebih menarik dilihat? Foto yang ke-dua lebih indah dan menarik untuk dilihat bukan?


Objek perahu terlalu jauh, banyak ruang kosong dalam frame
© Jim Miotke 2005 

Teknik Pemotretan Bagi Fotografer Pemula
Objek perahu terlalu jauh, banyak ruang kosong dalam frame
© Jim Miotke 2005

Jangan sampai terlalu lama dalam melakukan pengaturan pada kamera karena Anda bisa kehilangan momen yang bagus pada objek Anda, lakukan pemotretan sesegera mungkin dan secepat mungkin. Anda tidak usah khawatir tentang pengambilan gambar yang terlalu banyak karena gambar yang tidak bagus nantinya bisa dihapus. Yang penting potret dulu, baru nanti dipelajari masing-masing foto yang sudah diambil.

Teknik Pemotretan Bagi Fotografer Pemula
Foto yang diambil dengan cepat
© Jim Miotke 2005

3. Hati-hati dalam mengkomposisi objek dalam foto
Jika Anda ingin mengkomersilkan foto Anda, lakukan segala usaha terhadap foto Anda agar komposisi objek terlihat seimbang dan indah karena orang-orang lebih banyak merespon foto yang memiliki semua elemen yang seimbang. Upayakan foto mengarahkan mata menuju objek yang difokuskan dengan menggunakan garis atau pola.

Teknik Pemotretan Bagi Fotografer Pemula
Komposisi yang seimbang
© Jim Miotke 2005

4. Selektif dalam menampilkan elemen-elemen dalam foto
Seleksi dan jauhkan elemen-elemen yang dapat mengganggu dan mengalihkan perhatian orang-orang ke objek utama sebagai fokus dari foto atau Point of Interest. Cara yang termudah untuk melakukannya adalah melakukan komposisi melalui jendela bidik kamera Anda, geser posisi tempat Anda akan memotret untuk hindari elemen-elemen yang bisa mengganggu objek utama dalam jendela bidik seperti adanya kabel listrik, ranting pohon yang terlihat dari samping, jari tangan Anda atau tali kamera Anda yang terlihat melalui jendela bidik. Cara lain untuk menyeleksi elemen-elemen dalam foto yaitu dengan melakukan foto editing dengan menggunakan software tertentu untuk menghilangkan elemen-elemen yang mengganggu keindahan foto Anda.

Teknik Panning, cara lain untuk menyeleksi elemen-elemen dalam foto
© Jim Miotke 2005

5. Fokus pada objek
Lakukan latihan memotret dengan menggunakan Aperture yang berbeda dan periksa hasil foto tersebut untuk mempelajari bagaimana Depth-of-Field (DoF, kedalaman fokus foto) mempengaruhi hasil pemotretan Anda. Anda akan menemukan bahwa Depth-of-Field yang lebih kecil atau sempit (f-stop lebih kecil, misal f2.8) menghasilkan foto yang semua fokusnya tertuju pada objek Anda dan background nya akan terlihat blur, teknik foto ini cocok digunakan untuk memotret anak Anda, binatang kesayangan Anda, foto model, dll.
Sedangkan untuk Depth-of-Field yang lebih besar (f-stop lebih besar, misal f22) akan menghasilkan foto dengan fokus ke semua area yang terlihat dalam jendela bidik, teknik ini cocok digunakan untuk memotret pemandangan.
Fokus pada objek dengan DoF yang sempit
© Jim Miotke 2
BELAJAR PHOTOGRAPHY Tips Fotografi
Rabu, 30 Januari 2013

Memahami Focal Length (Jarak Fokus) Lensa Kamera DSLR

Focal length atau jarak fokus merupakan jarak dalam satuan milimeter (mm) antara bagian tengah elemen optik lensa dengan gambar yang terbentuk pada sensor atau film pada kamera.



Selain menentukan sudut pandang (field of view) atau seberapa luas area yang bisa ditangkap oleh kamera, focal length sebuah lensa juga mengontrol seberapa lebar atau seberapa sempit perspektifnya (pembesaran terhadap objek). Sebuah lensa dengan perspektif yang lebar (lensa wide) akan memberikan pandangan yang luas sehingga objek terlihat lebih kecil dalam foto, lensa dengan perspektif menengah (lensa normal) akan memberikan pandangan yang normal sedangkan lensa dengan perspektif sempit (lensa tele) akan membuat objek yang jauh terlihat lebih besar pada foto.



Kalau boleh disimpulkan, kira-kira begini:
Semakin pendek Focal Length, semakin lebar sudut pandang dan semakin lebar perspektif terhadap objek (pandangan yang terlihat pada foto semakin luas), hal ini dapat ditemukan pada lensa wide
Semakin panjang Focal Length, semakin sempit sudut pandang dan semakin sempit perspektif terhadap objek (pandangan yang terlihat pada foto semakin sempit), hal ini dapat ditemukan pada lensa tele.

Focal length yang paling umum dikenal dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori (catatan: beberapa kategori ada focal length nya overlapping atau tumpang tindih antara kategori-kategori yang berdekatan). Daftar berikut merupakan perkiraan focal length lensa yang digunakan dengan sedikit tumpang tindih dalam focal length antara beberapa kategori.

Lensa Ultra-Wide Angle: 10-15mm
Lensa ini menghasilkan cakupan pandangan yang lebih luas daripada lensa standar dengan membuat objek tampak lebih kecil dibandingkan dengan lensa normal. Lensa ini mempunyai DoF (depth of field, rentang kedalaman fokus pada objek) yang luar biasa sehingga memungkinkan seseorang mengambil foto dengan fokus yang sama mulai dari foreground (latar depan) hingga background (latar belakang).

Lensa Wide Angle: 16-28mm
Lensa ini sering digunakan dalam memotret pemandangan, arsitektur dan fotografi interior. Sebuah lensa wide angle berguna untuk memotret objek di lokasi dimana sang fotografer tidak memungkinan untuk bergerak mundur untuk memuat seluruh pandangan objek yang diinginkan.

Lensa Normal: 28-40mm
Rentang focal length ini baik digunakan untuk pemotretan ¾ body foto model dan full body foto model, atau untuk pemotretan grup dengan jumlah orang sedikit.

Short Telephoto Lenses: 40-60mm
Lensa dengan kisaran focal length ini disebut lensa potret, karena lensa ini memberikan perspektif atau pandangan pada kepala dan bahu dari foto model.

Lensa Telephoto Medium: 60-135mm
Lensa dengan kisaran focal length ini populer untuk foto close-up dan macro fotography karena dapat digunakan pada jarak yang dekat antara objek dan kamera.

Lensa Telephoto Panjang: 135-300mm
Focal length ini berguna untuk memperbesar objek yang terlalu jauh dari kamera untuk mengisi frame. Lensa dengan focal length ini sangat membantu dalam pemotretan konser musik di panggung, acara olahraga dan foto candid. Lensa tele memerlukan beberapa teknik untuk meminimalkan efek goyangan kamera karena lensa tele rentan terhadap goyangan yang berimbas pada berkurangya ketajaman foto.

Lensa Super Telephoto: 300mm keatas
Focal length yang sangat panjang paling berguna bagi fotografer untuk memotret satwa liar yang harus memotret dari ratusan meter jauhnya, atau makhluk yang lebih kecil dari puluhan meter jauhnya. Lensa ini sering juga digunakan untuk memotret kegiatan olahraga yang tidak memungkinkan fotografer untuk mengambil foto dari jarak dekat seperti pemotretan aksi pemain sepakbola di tengah lapangan yang diambil dari pinggir lapangan.


BELAJAR PHOTOGRAPHY TENTANG PHOTOGRAPHY

Tips agar foto lebih tajam

Menghasilkan foto yang tajam setajam silet adalah keinginan banyak pecinta fotografi, dan beragam fitur kamera serta aksesoris tambahan sudah diciptakan untuk membantu kita menghasilkan foto yang tajam ini. Dari tripod, stabiliser (lensa ataupun kamera) sampai dengan software editor foto yang dilengkapi tool untuk mempertajam hasil akhir foto.

Artikel ini akan merangkum beberapa tips agar foto anda lebih tajam, silahkan:


Shutter Speed.
Jika anda mempercepat shutter speed, maka foto anda akan semakin tajam. Ingat aturan baku agar foto tajam saat anda memotret handheld : ” gunakan shutter speed yang lebih cepat dibanding panjang fokal lensa anda”. Begini penjabarannya:
Jika panjang lensa anda 50mm, potretlah dengan shutter speed 1/60 detik atau lebih cepat
Jika panjang lensa anda 100mm, gunakan shutter speed 1/125 detik atau lebih cepat
Jika panjang lensa anda 200mm, gunakan shutter speed 1/250 detik atau lebih cepat

Aperture
Aperture berpengaruh pada depth of field (daerah fokus dalam foto anda). Mengurangi aperture (memperbesar angkanya, misal anda memilih f/22) akan menambah depth of field, artinya area tajam dalam foto akan semakin besar meliputi obyek yang dekat maupun jauh, sehingga ketajaman foto secara keseluruhan justru berkurang.
Maka lakukan sebaliknya, pilih aperture yang besar (angkanya kecil, misal f/4), maka anda akan memusatkan area tajam hanya didekat fokus. Memilih aperture yang besar memungkinkan anda mendapatkan shutter speed yang lebih cepat.

ISO
Menambah ISO akan mempercepat shutter speed serta memungkinkan anda memilih aperture yang lebih besar. Jika anda memotret di dalam ruangan, perbesar-lah ISO, tapi jangan berlebihan (misal: pilih ISO 600 untuk memotret didalam rumah). memilih ISO yang terlalu tinggi (diatas 800), bisa menyebabkan noise (bintik hitam kecil) dalam foto mulai terlihat.

Fokus
Jangan hanya percaya dengan autofokus kamera, periksalah secara cermat menggunakan mata dimata titik fokus anda berada. Ketika memotret wajah dalam jarak dekat, pastikan fokusnya jatuh diarea mata. Ketika memotret obyek, pastikan fokusnya memang ada dimana anda ingin area tersebut paling tajam. Autofokus kamera bisa saja salah dan justru menjatuhkan fokus disamping obyek yang anda inginkan.

Lensa
Jika anda kebetulan memiliki kamera SLR, pilihlah lensa terbaik yang bisa anda beli. Lensa yang berkualitas baik bisa secara drastis meningkatkan ketajaman foto anda. Lensa KIT yang biasanya ditawarkan dijual sebagai paket komplit bersama kamera biasanya kualitas-nya payah. Saran saya, jika anda baru akan membeli kamera SLR, belilah secara terpisah antara kamera (body only) dan lensa. Jangan membeli paket KIT. Lensa dengan kualitas bagus biasanya ditandai dengan aperture yang besar (misal f/2.8).
BELAJAR PHOTOGRAPHY TENTANG PHOTOGRAPHY

6 Tips Membuat Foto Bokeh Dahsyat



Belajar Fotografi sudah mengulas secara dasar mengenai apa itu foto bokeh dan bagaimana cara menghasilkannya. Sekedar mengulang secara singkat, bokeh pada intinya adalah ukuran kualitas blur yang membuat obyek terpisah dari background-nya. Mata kita senang saat melihat foto dengan backgorund yang kabur secara lembut, creamy dan cantik. Salah satu pertanyaan yang paling sering dikirim pembaca adalah, kok bokeh saya masih kurang bagus sih? apa yang salah?

Ada enam faktor utama yang sangat mempengaruhi kualitas foto bokeh kita, penuhi keenamnya maka anda akan mendapatkan bokeh dengan kualitas jempol.

1. Gunakan aperture besar.
Bokeh berasal dari lensa bukan dari kamera. Oleh karena itu, hal terpenting yang harus dilakukan adalah setting aperture lensa anda pada bukaan yang besar (terbesar yang diijinkan situasi pemotretan – aperture maksimal). Anda bisa melakukannya dengan menggunakan mode Aperture Priority dan mengubah f kedalam nilai terkecil (putar ring aperture berlawanan arah jarum jam).

Dalam settingan ini secara praktis kita menurunkan depth of field menjadi shallow/dangkal.

2. Kurangi jarak antara kamera dengan obyek foto.
Semakin dekat kita berdiri dari obyek foto, semakin blur background-nya. Semakin dekat obyek foto, fokus lensa juga semakin dekat dan depth of field akan makin menyempit. Cobalah lakukan ini: acungkan jari telunjuk anda didekat gelas yang jauhnya kira-kira 50 cm didepan anda, fokuskan mata anda pada telunjuk, sekarang gerakkan telunjuk tadi mendekat mata anda. Makin dekat telunjuk dengan mata, gelas dibelakangnya akan makin kabur bukan?

3. Jauhkan jarak antara obyek dan background-nya.
Saat anda memotret teman dan ingin menghasilkan bokeh yang bagus, maka semakin jauh teman tadi dari background dibelakangnya, semakin bagus bokeh yang anda dapatkan. Lihatlah foto dibawah ini, daun yang paling dekat kamera masih terlihat tajam. Tapi semakin menjauh dari kamera, semakin kabur. Sementara daun dengan warna hijau dibelakang sana terlihat kabur sekali.



4. Gunakan focal length terpanjang.
Saat anda memakai lensa zoom, gunakan focal length terpanjang untuk makin memisahkan obyek utama dengan background-nya. Sebagai contoh: saat anda menggunakan lensa maut 70–200 mm, set focal length di posisi 200mm untuk menghasilkan bokeh yang bagus.

Kalau di tas anda tersimpan lensa 300mm, lensa 18–200mm, lensa 14–24mm, pilihlah lensa terpanjang (300mm) kalau tujuan anda menghasilkamn foto bokeh yang maut.

5. Pilih lensa dengan kualitas optik terbaik yang mampu anda beli.
Kualitas bokeh juga sangat dipengaruhi oleh kualitas optik lensa yang kita pakai. Katakanlah anda memilik dua lensa yang focal length maksimalnya sama, contoh: lensa 18–20mm/f5.6 dan lensa 70–200mm/f2.8, karena kualitas optik lensa 70–200mm (biasanya) jauh lebih superior dibandingkan lensa 18–200mm (sehingga harganya juga berlipat-lipat lebih mahal). Maka gunakan lensa 70–200mm tadi, dan sebisa mungkin pakailah di aperture f/2.8.

6. Gunakan lensa prime
Karena makin besar aperture makin bagus pula bokehnya, jika anda memiliki lensa prime, pakailah. Lensa prime atau prime lens atau fixed lens, adalah lensa yang memiliki focal length tunggal alias lensa yang tidak bisa di-zoom. Lensa prime biasanya menghasilkan foto bokeh yang sangat bagus karena memilki bukaan aperture yang sangat besar, tipikal lensa prme adalah 50mm f/1.4, 85mm f/1.4 atau varian murahnya 50mm f/1.8 dan 85mm f/1.8.

BELAJAR PHOTOGRAPHY TENTANG PHOTOGRAPHY

Tips Foto Efek Starburst: Membuat Lampu Tampak Seperti Bintang




Membuat sumber cahaya malam hari tampak berpendar seperti bintang membuat foto malam kita tampak lebih keren. Efek ini biasanya disebut efek starburst. Untuk membuat starburst, hal mendasar yang harus kita pahami adalah membuat bukaan lensa sekecil mungkin, artinya kita sebaiknya menggunakan angka aperture yang besar (f/11 s.d f/22) dan sebaiknya memanfaatkan lensa yang memiliki focal length lebih pendek.

Kenapa harus seperti itu? well, penjelasannya akan panjang. Singkatnya adalah secara fisika cahaya akan mengalami difraksi (penyebaran) saat melewati lubang sempit (hmm sempit…). Sifat penyebaran cahaya inilah yang membuat sumber cahaya (lampu, bulan, matahari) akan terlihat berpendar dan memiliki lidah, jumlah lidah akan bergantung pada jumlah bilah (blade) aperture dalam lensa anda, lihat spek lensa yang anda miliki, pasti akan ada tertulis “aperture blade”. Sementara untuk menjawab kenapa sebaiknya memilih angka f yang besar dan focal length yang lebih pendek.

Kalau masih belum jelas, silahkan lihat gambar berikut ini:




Gambar diatas menunjukkan, semakin kecil bukaan (angka f semakin besar), lidah cahaya akan semakin maksimal. Sementara di angka f yang kecil, sumber cahaya tampak tanpa burst sama sekali.
BELAJAR PHOTOGRAPHY TENTANG PHOTOGRAPHY

Critane Juminten Bar Dadi Manten Karo Sardot.


Seng jenenge manten anyar,, Juminten njaluk kulkas neng bojone...

Juminten ; Mas, dewe kan durung duwe
kulkas.. Pye nek dewe tuku wae?

Sardot ; tapi aku uwes rak nduwe duet dek... Pye jal??

Juminten ; pokok'e aku jaluk Kulkas... (Karo Mutung)

Senajan sardot ora ndue duet. Akhir'e sardot modal nekat ngrampok neng kampung
sebelah karo nggowo piso dapur.

Tepat jam Loro (2) bengi sardot beraksi layak'e seng koyok neng pilem"....

Sardot ; wes aman,,, wes doh podo turu kae... (Karo Nyungkil Jendelo)

Lha dala,,, jebul'e neng njero ono seng iseh melek. Sardot banjur bingung...

Sardot ; Jenengmu sopo?? *Karo Ngacungke Piso Dapur*

Paijem ; Pa..pa..pa...paijem mas (Karo keweden)

Sardot ; lha sampeyan jeneng'e sopo???

Sodron ; Kulo jeneng'e Sodron, tapi biasane kulo di undang kaleh warga nganggo jeneng
v
v
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Pak Polisi" (Karo Ngacungke Pistol neng Sirah'e Sardot)

Sardot ; Alamak!!!!
*Nangis karo ngrikiti Piso dapur*
BELAJAR PHOTOGRAPHY CERITA HUMOR BAHASA JAWA
Senin, 14 Januari 2013

File 3


BELAJAR PHOTOGRAPHY GALLERY FOTO
Sabtu, 12 Januari 2013

Exposure



Didalam sebuah kamera selalu gelap, ketika sebuah foto diambil maka cahaya dari luar akan masuk dan menerangi film atau sensor, saat itulah direkam kedalam film atau sensor.

Konsep ini berlaku sama untuk fotografi film maupun digital.

"Exposure berarti mengukur dan menyeimbangkan cahaya"

Terlalu banyak cahaya yang masuk menyebabkan foto akan terlalu terang, begitu pula jika kekurangan cahaya maka foto terlalu gelap, sebuah foto yang baik tergantung setting yang memberikan "right exposure" kepada film atau sensor.


Seorang fotografer dapat mengatur jumlah cahaya yang masuk dengan mengatur shutter speed, aperture dan film speed(ISO/ASA)

Mengukur cahaya dan Menyeimbangkan cahaya.

Mengukur cahaya berarti memberikan ukuran cahaya yang tepat kepada film atau sensor, sehingga sebuah foto menghasilkan gambar seperti aslinya, sedangkan menyeimbangkan cahaya lebih kepada mengatur keseimbangan cahaya yang ditangkap agar menghasilkan gambar yang baik, bisa saja sebuah foto tidak seperti aslinya tetapi memiliki keindahan.

Stop: sebuah unit ukuran exposure

Stop adalah sebuah unit ukuran relatif untuk cahaya, mengambarkan tingkat terangnya sebuah cahaya.

Sebagai contoh kita mulai dengan dengan sebuah lampu sebagai referensi, jika kita menambahkan satu buah lampu lagi maka kita berarti menambahkan 1 stop untuk intensitas dari cahayanya, untuk menambahkan intensitas cahayanya 1 stop lagi berarti kita harus mengali dua kan jumlah lampunya menjadi empat, begitu pula seterusnya jika kita ingin menambahkan intensitas cahayanya 1 stop lagi maka kita harus mengali duakan lagi jumlah lampunya menjadi delapan buah lampu, lihatlah contoh dibawah ini :
mengandakan jumlah lampu berarti menambahkan satu stop (+1 Stop) , dan
mengurangi setengah jumlah lampu berarti mengurangi satu stop (-1 Stop)

Stop dapat saling mengantikan

Dalam kamera kita Aperture(f), Speed(S), dan film setting(film speed/ISO) semuanya dibagi menjadi stop, walaupun sistem angkanya berbeda.


Sebagai contoh jika kita menganggap setting

S : 1/125
A: 5.6
ISO : 100

Adalah setting normal, maka kita dapat menggunakan setting lain untuk mendapatkan foto dengan terang yang sama, misalnya:

S:1/30 (naik 2 stop dari S:1/125)
f:11 (turun 2 stop dari f5.6)
ISO:100

atau

S:1/125
f:11 (turun 2 stop dari f5.6)
ISO:400(naik 2 stop dari ISO 100)

atau

S:1/8 (naik 4 stop dari s:1/125)
f:16 ( turun 3 stop dari f5.6)
ISO:50 (turun 1 stop dari ISO 100)

lihatlah jumlah stop turun dan stop naiknya saling melengkapi) artinya exposure value nya tetap sama

tetapi tentu saja, ada pengaruh di image yang dihasilkan akibat perbedaan aperture, speed, dan film speed(ISO) yang akan dibahas diartikel berikutnya.
BELAJAR PHOTOGRAPHY TENTANG PHOTOGRAPHY

White Balance


Apakah yang dimaksud dengan white balance?


Kamera digital sekarang ini mempunyai setting white balance. Kontrol memungkinkan kamera untuk mengkompensasikan sensornya keberbagai kondisi temperatur cahaya, sehingga sensor kamera dapat merekam warna foto seperti warna yang mata kita lihat. Beberapa sekarang ini sudah dibuat dengan berbagai macam nilai preset untuk white balance, seperti cloudy, shade atau tungsten. Setting ini dapat diaplikasikan dengan cepat untuk menghasilkan warna netral. Beberapa kamera terbaru saat ini bahkan juga mempunyai setting manual berdasarkan nilai kelvin.
BELAJAR PHOTOGRAPHY TENTANG PHOTOGRAPHY

Tonalitas


Apakah yang dimaksud dengan tonalitas?

Tingkat illuminasi(kekuatan) cahaya dapat mempengaruhi warna dari subyek-subyek yang dikenai cahaya. Sebagai contoh sebuah obyek hitam atau sangat gelap akan dapat tampak berwarna perak atau putih tergantung kekuatan cahaya yang jatuh kepadanya. Atau daun yang berwarna tua dapat berwarna lebih mudah jika disinari dari arah belakangnya. Pemahaman akan tonality harus benar-benar dipahami jika ingin menghasilkan foto yang baik.
BELAJAR PHOTOGRAPHY TENTANG PHOTOGRAPHY
Rabu, 09 Januari 2013

The Name is Suro


BELAJAR PHOTOGRAPHY GALLERY FOTO

STAGE


BELAJAR PHOTOGRAPHY GALLERY FOTO

Model 1




BELAJAR PHOTOGRAPHY GALLERY FOTO

Coban Talun Waterfall - Kota Wisata Batu (KWB)


BELAJAR PHOTOGRAPHY GALLERY FOTO

Bundaran Sekartaji - Kediri


BELAJAR PHOTOGRAPHY GALLERY FOTO

Work Hard


BELAJAR PHOTOGRAPHY GALLERY FOTO

Kendi


BELAJAR PHOTOGRAPHY GALLERY FOTO

Indahnya Alam Kita


BELAJAR PHOTOGRAPHY GALLERY FOTO

Siluet


BELAJAR PHOTOGRAPHY GALLERY FOTO

Wangsul Matun


BELAJAR PHOTOGRAPHY GALLERY FOTO

File 2


BELAJAR PHOTOGRAPHY GALLERY FOTO

Name Is Kang Bathank


BELAJAR PHOTOGRAPHY GALLERY FOTO

File 1


BELAJAR PHOTOGRAPHY GALLERY FOTO

Gapura Bajang Ratu


BELAJAR PHOTOGRAPHY GALLERY FOTO

Candi Sumber Awan


BELAJAR PHOTOGRAPHY GALLERY FOTO